Dunia Ternak-ku
Serba-serbi dunia peternakan Indonesia : kemarin, saat ini dan yang akan datang
Selasa, 24 November 2020
Minggu, 22 November 2020
Dunia Bisnis Kelinci
Dari pengalaman memelihara hewan, menyebabkan sudah terbiasa dengan apa saja yang harus dilakukan terhadap hewan piaraan. Semua hewan piaraan sebelumnya hanya dilakukan sekedar memelihara, dan sebagian dikonsumsi sendiri jika sudah kebanyakan. Masa pandemi Covid 19 telah banyak membuat perubahan global tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia. Sebagai seorang pegawai negeri pun selama diberlakukannya peraturan pemerintah dalam pencegahan dan penanggulangan Covid 19 menyebabkan pola-pola kehidupan mengalami perubahan. Disamping itu persoalan ekonimi juga mengalami perubahan yang besar.
Dari kesukaan terhadap hewan dan kebiasaan memelihara hewan telah memberikan daya tarik tersendiri untuk memperluasnya menjadi bisnis. Bisnis yang dilakukan tentu tidak serta merta mengalami keberhasilan, dan menguji untuk belajar dan sabar. Banyak halangan dan rintangan yang harus dihadapi mulai dari menajemen pemeliharaan sampai dengan manajemen pemasarannya. Manajemen pemeliharaan ternyata tidak mudah dikerjakan, walaupun sudah mengikuti anjuran maupun pengetahuan-pengetahuan yang dibaca, dilihat dan didengar melalui media sosial. Demikian pula dengan saat melakukan pemasaran produksi.
Alhamdulillah pengetahuan demi pengetahuan diperoleh dari kesabaran dan ketekunan selama menghadapi permasalahan yang dihadapi. Pilihan ternak hewan kelinci yang saat ini sedang dirintis menuju suatu usaha dan pengembangan usaha di masa mendatang. Rasa putus asa selama menghadapi permasalahan pasti ada, sebagai manusia biasa tentu adalah mahluk yang lemah. Untuk menjaga ketenangan dan kesabaran tidak bisa jauh dari Sang Pencipta (Allat SWT). Pemberitahuan dapat diperoleh ternyata dengan kesabaran yang tinggi. Kelinci adalah hewan yang bisa diternakkan dan dapat bersifat ekonomis, artinya dapat mendatangkan pendapatan.
Kelinci hewan yang lucu, mudah bersosialisasi dengan manusia sehingga kelinci menjadi hewan piaraan untuk kesukaan atau hewan hias. Jenis, karakteristik fisik sangat beragam dan memiliki keindahan tersendiri. Waran bulu juga sangat beragam dan ini dibawa oleh sifat genetik dari tetuanya (induk dan pejantan). Pemeliharaannya mudah bisa dikandangkan maupun bisa di umbar atau lepas. Pakannya cukup mudah didapat bisa dengan pakan alami seperti rumput dan dedaunan atau pakan komersil seperti pelet. Kelinci memiliki sifat makan yang tidak ada hentinya, hal ini menyebabkan sering mengalami perut kembung dan mencret. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian pada kelinci. Selain itu kandang yang lembab atau tempat peliharanya yang masah dan lembab dapat menyebabkan berkembangnya penyakit scabies. Penyakit Scabies tidak menyebabkan kematian yang tinggi bagi kelinci namun menyebabkan tampilan kelinci tidak baik karena koreng.
Selain sebagai hewan hias, kelinci jenis tertentu merupakan hewan potong. Menu masakan dari daging kelinci seperti sate kelinci, gule kelinci dan mungkin ada olahan lainnya. tekstur dagingnya mirip dengan daging ayam, sehingga bagi orang yang makan sate kelinci tidak dapat membedakan apakah sate tersebut dari daging kelinci atau daging ayam. Prospek beternak kelinci sebagai hewan hias dan potong. Dua sifat ini memberikan peluang besar untuk menjadi usaha kecil menengah.
-
Dunia Bisnis Kelinci Dunia yang baru digeluti bersama anak-anak, yang semula hanya merupakan kesukaan memelihara hewan. Memelihara hewan...